Hidup sekedarnya, hidup seadanya, hidup biasa-biasa saja. Adalah pasrah dan menerima yang tidak pada tempatnya. Setiap kita harus menjadi yang terbaik di bidang kita. Harus berusaha untuk mengukir prestasi sebaik mungkin. Harus selalu mendapatkan yang terdepan. Bukan hanya biasa, sekedarnya dan apa adanya.
Kalaupun kisah orang-orang besar itu terkesan biasa. Itu sebenarnya tidak biasa. Karena itu semua pilihan hidup. Sebuah keputusan yang sebenarnya sulit. Berarti mereka memilih jalan hidup itu dengan perjuangan. Dengan perhitungan yang matang dan sudah dipertimbangkan masak-masak.
Ketika Nabi memilih untuk menjadi Nabi yang hamba daripada Nabi yang raja, ini bukan berarti Nabi sedang mengajarkan kita malas. Karena dalam sejarah, Nabi masih selalu mencari nafkah untuk kehidupannya. Artinya, pilihan hidup beliau ini bukan tidak mengandung unsur perjuangan. Justru Nabi menjadi yang terbaik di bidang kesederhanaan. Tetap menjadi yang terbaik dan paling terdepan.
Usaha maksimal harus selalu kita berikan dalam setiap renacana kita. Usaha untuk menjadi yang terbaik dan terdepan. Segala cara yang halal harus diupayakan agar kita tidak selamanya menjadi biasa.
Peningkatan hidup harus selalu ada. Kalau kemarin kta sering terlambat, hari ini harus tepat waktu. Kalau hari kemarin kita mendapat ilmu sedikit, hari ini harus banyak. Kalau kemarin kita mendapat jatah rizki sedang hari ini kita harus berusaha untuk meraih yang terbaik.
Seperti bayi. Setiap orang tua ingin bahwa bayinya selalu ada perkembangan positif dari hari ke hari. Dari hanya bisa tiduran, belajar duduk, belajar berjalan, tertatih-tatih hingga bisa berlari. Kalau bayi yang usia terus beryambah sedang kemampuannya tidak berkembang, tentu ini akan menyusahkan banyak pihak.
“Berusahalah, karena setiap kalian akan dimudahkan menuju taqdirnya masing-masing,” begitu pesan Nabi. Sebagai manusia usaha tidak boleh dihentikan, sampai ajal menghentikan kita. Adapun hasilnya semua sudah mempunyai taqdirnya yang tidak bisa diketahui kecuali oleh yang Maha Menentukan taqdir saja.
Kebesaran bisa diraih dengan menjadi professional atau itqon di bidang kita masing-masing. Selalu belajar dan belajar. Selalu mengejar dan tidak berhenti berinovasi.
Kita boleh terlihat biasa, tetapi harus luar biasa. Dengan cara berusaha menjadi yang terdepan di bidang kita hari ini. Sekadar kemampuan kita.
Ini akan jauh lebih baik daripada orang luar biasa yang sebenarnya biasa saja. Terkadanga hanya keadaanlah yang ‘memaksa’ mereka menjadi luar biasa. Lingkungan, harta warisan, keturunan. Padahal mereka hanyalah penerus yang tidak memiliki daya juang. Walau mereka menikmati hidup lebih baik secara kasat mata, tetapi sebenarnya mereka hanya hidup biasa-biasa saja. Menghabiskan usia dengan rutinitas yang membosankan.
Maka menjadi biasa yang luar biasa jauh lebih baik daripada luar biasa tetapi biasa. Akan lebih baik lagi kalau kita luar biasa dan memang luar biasa.
Yang terpenting, usaha ini tidak boleh berhenti walau sekejap. Untuk tetap mengejar yang terbaik. Agar kita selalu menjadi yang terbaik dan terdepan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Kita Harus Menjadi Yang Terbaik"
Posting Komentar